KOMUNI PERTAMA DAN BAKTI SOSIAL DI STASI BINJAI SANTA MARIA DIANGKAT KE SURGA
Seperti biasa, setiap Minggu rutin diadakan misa oleh umat Katolik di Stasi Binjai. Tetapi ada hal yang berbeda dalam perayaan misa kali ini.
Yang berbeda dalam Misa Minggu, 21 Agustus 2022, adalah sebelum Perayaan Ekaristi dimulai dilakukan Pemeriksaan Kesehatan dan Pengobatan Gratis oleh Dokter Monica Halim, sebagai bentuk kepedulian beliau terhadap umat Stasi Binjai.
Hal istimewa lainnya adalah, adanya upacara Penerimaan Komuni Pertama, yang diikuti oleh 54 orang peserta.
Upacara Penerimaan Komuni kali ini menjadi istimewa, karena dipimpin langsung oleh Pastor Emilius Sakoikoi, Pr selaku Pastor Paroki Santa Maria a Fatima Pekanbaru.
Sebelum menerima Komuni Pertama, peserta harus melalui tahap pembelajaran untuk dapat memahami makna dari menyambut Tubuh Kristus yang dilambangkan dalam bentuk roti hambar tanpa ragi berwarna putih berbentuk bulat, yang disebut Hosti.
Dalam proses pembelajaran, peserta dibimbing oleh Bapak Kemat Tarsisius, Bapak Herman Daeli dan Ibu Yulia Laia.
Perayaan Ekaristi dan Upacara Penerimaan Komuni Pertama berlangsung hikmat khusuk. Dalam homili kali ini Pastor Emilius menyampaikan Pentingnya perjuangan dan pengorbanan untuk mencapai cita-cita dan kebahagiaan. kesuksesan dan kebahagiaan tidak datang dengan sendirinya, dibutuhkan pengorbanan, perjuangan, kesungguhan, keuletan sampai kita bisa berkorban tenaga, waktu atau bahkan air mata.
Setelah perayaan Ekaristi berakhir, perasaan bahagia dan penuh syukur terlihat di raut wajah peserta Penerima Komuni Pertama, karena telah diperbolehkan menerima tubuh Kristus di setiap perayaan Ekaristi.
Sebagai ungkapan suka cita dan rasa syukur, diadakan jamuan makan di rumah Bapak Ama Desi Laia yang dihadiri oleh Pastor Emilius Sakoikoi, Pr beserta Seksi Sosial DPP Santa Maria dan tim Komsos.
Seksi Sosial DPP Santa Maria pun turut bersuka cita, dengan memberikan bingkisan untuk Penerima Komuni Pertama' dan seluruh anak-anak yang hadir.
Semoga Stasi Binjai menghasilkan buah yang berkelimpahan, demikian ditutup Pastor Emilius Sakoikoi, Pr sebelum kembali ke Pekanbaru.
Semoga menjadi berkat buat peserta komuni pertama..
BalasHapus